AN EXPERIENCE THAT MONEY CAN'T BUY!

Hello! I'm back!
Sekarang, gue mau cerita tentang suatu pengalaman gue yang sangat membuat gue terkesima.

Sebenernya gue udah nyimpen keinginan gue ini dari sekitar 2 tahun yang lalu. Awalnya, gak ada satu orang pun yang tau tentang keinginan gue ini sampai akhirnya gue berbagi cerita ini ke beberapa temen gue dan salah satunya bernama Sarah dan ternyata Sarah punya keinginan yang sama! Sama-sama pengen ikut student exchange lewat program AFS/YES.

Kami pun menunggu waktu giliran kami untuk daftar AFS/YES dengan sangat sabar, yaitu waktu kita kelas 10 atau kelas 1 SMA. Iya, program AFS/YES itu hanya terbuka untuk siswa kelas 1 SMA. Setelah kami kelas 10, gue memutuskan untuk ikut Open House-nya dulu. 

Sebenernya orang tua gue sendiri gak tau kalo gue pengen ikut program ini. Setelah memantapkan hati, gue pun mendaftarkan diri tanpa sepengetahuan orang tua gue. Tapi waktu gue disuruh ngisi formulir pendaftaran (yang isiannya banyak banget), tertulis bahwa salah satu syaratnya harus mengajukan surat keterangan dari orang tua. Karena itu, (dengan terpaksa) gue ceritain semuanya ke orang tua gue. Bukan karena takut dilarang atau semacamnya, tapi gue emang terbiasa memendam segala mimpi gue sendirian. Karena kalo gagal, gue takut orang-orang yang sudah menaruh ekspektasi tinggi ke gue malah jadi kecewa.

PENDAFTARAN
Untuk daftar, gue harus ngumpulin form pendaftaran ke Kantor Nawakara. Pengumpulan form pun ternyata ada deadline-nya, yaitu seminggu setelah gue membeli pin pendaftaran. Gue memutuskan untuk ngumpulin tepat seminggu setelahnya, yaitu hari Minggu sore, karena gue memang hanya bisa ke sana hari Minggu. Tapi, kalau hari Minggu, batas pengumpulannya cuma sampe jam 6 sore.

Pas hari Minggu siang, gue sibuk lengkapin form gue. Tapi di tengah-tengah pengisian form, muncullah sedikit masalah. Tak lama kemudian, temen gue ngehubungin gue untuk berangkat bareng ke kantornya, tapi sialnya form gue belom selesai. Karena rasanya nggak sopan kalau harus nyuruh dia nungguin gue, gue pun nyuruh dia berangkat duluan aja sementara gue berusaha lengkapin form gue secepat mungkin.

Begitu mau print formulirnya, tinta printer gue habis. Gue kalang kabut nyariin papa gue buat nemenin ke tukang printer, tapi ternyata papa gue lagi pergi sama kakak gue. Gue pun lari-lari keluar komplek nyari tukang printer (karena gue gak tau tukang printer terdekat itu di mana). Berusaha untuk tetap tenang, tapi susah, ujung-ujungnya nangis sendiri.

Singkat cerita, berkas udah lengkap. Tapi gue ke kantor naik apa?! Gue bahkan gak tau letak tepatnya di mana. Udah gak ada yang nganter, gue juga gak paham soal angkutan umum. Belum lagi banyak titik-titik kemacetan untuk sampai di daerah Fatmawati.

Akhirnya jam 5 sore papa gue pulang, gue langsung mohon-mohon ke papa gue untuk anterin gue ke Kantor Nawakara sebelum jam 6 sore. Well, gue ngomong itu sambil nangis sesenggukan. Papa gue pun langsung ngebut. Gue ke sana dengan bantuan Google Maps plus satpam-satpam sekitar Fatmawati. Yang bikin makin deg-degan adalah gue ke sana dengan kondisi hp yang baterainya kurang dari 10% dan kuota yang SANGAT AMAT TIRIS plus pulsa kurang dari 5 ribu #RIP.

Ajaibnya, gue sukses sampe kantornya jam 5:55. THANK GOD! Pas sampe sana, gue langsung serahin berkas-berkasnya, gue pun di-briefing sebentar lalu pulang.

SELEKSI TAHAP 1
Awalnya, seleksi diadakan di FISIP UI. Tapi entah kenapa, lokasinya berpindah ke Labschool Kebayoran. Sebulan sebelum seleksi mama gue beliin gue RPUL lengkap. Tapi akibat tugas sekolah dan organisasi yang numpuk banget, gue baru bisa mengkhatamkan RPUL 2 HARI sebelum seleksi (siapapun jewer gue).  Gak sepenuhnya khatam sih, gue lebih menekankan di bagian PBB, ASEAN, ya pokoknya berbagai macam organisasi dunia. Trus tentang budaya Indonesia, ibukota negara-negara di dunia, sistem pemerintahan negara-negara di dunia, dll.

H-1 seleksi gue baca-baca berita yang lagi booming dari home Yahoo dan baca-baca dari blog peserta AFS sebelumnya. Awalnya gue kira tahapan tesnya bakal sama kayak tahun lalu, tapi ternyata sedikit berubah. 

Kalo tahun lalu urutannya:
1. Pengetahuan Umum
2. Essay Bahasa Indonesia
3. Bahasa Inggris

Kalo gue kemarin urutannya:
1, Essay Bahasa Indonesia
2. Pengetahuan Umum
3. Bahasa Inggris

Essay Bahasa Indonesia 
Di tes kali ini gue dikasih 2 kertas, yang satu kertas buram dan yang satu lagi kertas jawaban. Kertas buram dipake buat kita bikin kerangka tulisan, setelah itu baru ditulis di kertas jawabannya. Ada 3 pilihan untuk tema essay-nya dan gue wajib pilih satu tema. Setelah itu, gue harus menulis essay minimal sepanjang satu setengah kertas folio.

Pilihan temanya:
1. Pengalaman gue sebagai seorang yang DIpimpin.
2. Pelajaran yang bisa diambil dari 3 pengalaman terburuk gue
3. Lupa

Gue memutuskan untuk pilih tema yang pertama.

Sedikit tips dari gue untuk menghadapi tes ini adalah:
1. Jangan terlalu banyak nulis di kertas buram karena itu bisa membuang waktu, tulis poin-poinnya aja lalu kembangin di kertas jawaban.
2. Pikirkan baik-baik apa yang mau kamu sampaikan, jangan sampai melenceng dari tema.

Pengetahuan Umum
Tes ini bener-bener mengandalkan pengetahuan umum. Ada 100 soal dan gue dikasih waktu 90 menit untuk jawab. Ada pilihan ganda dan ada yang disuruh pilih pernyataan paling benar gitu. Tips dari gue untuk tes ini adalah:
1. Banyakin nonton berita
2. Sering-sering baca koran atau at least buka home Yahoo (itu kan Hot News semua isinya)
3. RPUL!

Bahasa Inggris
Ujian yang ini mirip kayak UN, semuanya pilihan ganda tapi gue agak lupa jumlah soalnya berapa. Tipsnya itu cuma PERBANYAK KOSA KATA! Kata-kata yang dipake di ujian ini banyak yang gak biasa gue denger di kehidupan sehari-hari. Akhirnya pas gue kerjain soal, gue banyak menerka jawabannya yang kira-kira masuk akal itu apa. Bahkan suka gue coba-coba masukin ke kalimat gitu kira-kira nyambung atau engga HAHA. 

By the way, yang daftar seleksi ini di Jakarta ada 1200-an orang dan yang bakal lolos buat seleksi tahap 2 itu cuma 200-an orang.

DAN PUJI TUHAN GUE MASUK KE DAFTAR 200 ORANG INI!

________________________________________________


SELEKSI TAHAP 2
Sebelum seleksi, gue harus daftar ulang dulu dan daftar ulangnya itu berarti gue juga harus ngumpulin berkas-berkas lebih banyak DALAM WAKTU SEMINGGU. Yang membuat gue agak gempar adalah kurun waktu seminggu itu merupakan saat-saat gue lagi Ujian Akhir Semester (UAS). Bahkan hari H seleksinya pun gue masih UAS.

Seleksi tahap 2 dilakukan di SMP Islam Al-Ikhlas. Seleksi ini dibagi jadi 2 sesi, batch pagi dan batch siang. Gue dapet batch siang. Sedih sih karena gue berharapnya dapet batch pagi, ya biar seger aja gitu. Tapi gapapa, harus bersyukur.

Di seleksi ini ada 2 sesi, yang pertama Wawancara Kepribadian dan yang kedua Wawancara Bahasa Inggris. Jadwalnya gak tentu, tergantung kakaknya aja mau manggil kita kapan. Bisa wawancara kepribadian duluan, bisa wawancara bahasa inggris duluan.

Pas sampe di lokasi, awalnya gue bingung gitu karena gue bener-bener gak kenal siapapun. Tapi berhubung gue tipikal orang yang lebih baik ngajak orang lain kenalan daripada diem sendiri, gue berinisiatif untuk menghampiri 2 orang anak yang lagi ngobrol. Usut punya usut, ternyata mereka juga baru kenalan! Makin lama, makin banyak anak yang ikut gabung sama gue dan 2 orang temen gue ini. Gue dan temen-temen pun duduk bikin lingkaran gitu. 

SO HAPPY! Mereka seru banget! Ada yang dari Bekasi, Tangerang, bahkan Serang. Sayang, pas pembagian ruangan seleksi, di antara kita gak ada satupun yang satu ruangan. Untuk membunuh waktu, kami bersenda gurau bersama layaknya teman yang sudah kenal lama. Beberapa saat kemudian, kakak-kakak panitia memanggil para peserta untuk naik ke lantai atas guna menunggu giliran.

Gue dapet ruangan di lantai 4. Pas sampe atas, gue kenalan sama beberapa orang juga. Mereka semua ramah! Gue kebagian wawancara kepribadian duluan. Pas nama gue dipanggil buat masuk ke ruang wawancara, orang-orang di sekitar gue pun langsung senyum ke arah gue. Bahkan ada beberapa yang semangatin gue dengan cara mengepalkan tangan mereka dan bilang "semangat!" ke gue (ya semoga lo tau maksud gue kayak gimana).

Wawancara Kepribadian 
Gue diwawancara oleh 2 orang returnee AFS (ditemani oleh 1 orang observer). Kakaknya baik, tapi entah kenapa gue merasa agak kikuk. Kakaknya rada kaku, jadi gue juga bingung harus bersikap kayak gimana. Tapi yang pasti, gue beneran gugup banget di sini. Mungkin karena ini PERTAMA KALI banget gue ikut wawancara kali ya? Dan gue gak punya bekal apapun yang bisa gue coba terapkan di sesi ini. Entah berapa jawaban super bodoh yang gue lontarkan dari bibir ini. Entahlah, gue sudah hopeless. Pokoknya wawancara ini bener-bener mengorek pribadimu disertai pertanyaan-pertanyaan umum seperti kelebihan, kekurangan, kenapa mereka harus memilihmu, pengalaman terburuk dalam hidup, dan sebagainya.Gue sendiri nggak puas dengan apa yang gue lakukan di sesi ini. Tapi nasi sudah menjadi bubur, biarkan sajalah. Selesai wawancara kepribadian, gue keluar ruangan dan bergabung sama beberapa anak yang lagi ngumpul buat nunggu giliran wawancara bahasa inggris.

Lagi-lagi, kami baru aja kenalan tapi ngobrolnya kayak udah kenal lama, ketawa terus sampe pipi pegel. Sampai ada satu kakak bertanya "kalian udah kenal dari kapan sih?" yang dengan kompak kami jawab "ini baru kenalan kak" lalu kakaknya bingung sendiri HAHAHA. Tiap gue perhatiin orang yang keluar dari ruang wawancara bahasa inggris, pasti muka mereka senyum-senyum gitu, beda dari wawancara kepribadian. Pas gue tanya kenapa mereka senyum-senyum, mereka jawab karena wawancaranya seru. Hmm, gue jadi penasaran.

Wawancara Bahasa Inggris
Gak lama kemudian gue dipanggil buat wawancara bahasa inggris. Ternyata bener, pas wawancara bahasa inggris rasanya seru banget! Bahkan ada temen gue yang di-flirt sama peserta lain. Bukan genit, tapi emang disuruh sama kakak pengujinya HAHAHA just for fun kok. 

Gue diwawancara oleh kak Langit dan kak Nadia (ditemani oleh 1 orang observer). Gue gak berasa diwawancara, lebih kayak ngobrol sama temen. Topiknya gak jauh dari gimana keseharianmu, apa minat atau hobimu, dan sebagainya. Lebih berasa kayak sharing sama temen sih menurut gue. Oh ya, bahkan gue bertukar blog dengan kak Langit dan kak Nadia. Mereka asik banget! Proses wawancaranya berlangsung dengan menyenangkan. Gue nyaman berbicara dengan mereka. Selesai wawancara, gue keluar ruangan sambil senyam-senyum sendiri. Gue selesai seleksi jam 4 sore.

________________________________________________

Kakaknya bilang pengumuman akan keluar tanggal 13 Juni. Tapi ternyata pas tanggal 12 Juni malam, grup line AFS rame banget, ternyata pengumuman udah keluar. Gue pun langsung buru-buru cek website-nya. Ternyata gue gak lolos. Well, gue emang udah ada feeling gak lolos sih jadi gak terlalu shock. Sedih? Iya, pasti. I sacrifice lot of things to get there, especially TIME. Tapi kalo sedih lama-lama juga gak ada gunanya, kan? At least I've tried.

Gue bersyukur pernah mengalami ini semua. Serius, gue gak nyesel sama sekali, gue bener-bener bersyukur. I believe God has another scenario for me, a great one. Jadi yaa, gue gak perlu bersedih terlalu lama. Dengan gue udah dapet pengalaman sejauh ini dan dapet banyak temen yang banyak dari luar Jakarta, gue cukup senang.

Agak sedikit bangga juga sih karena dari sekolah gue cuma ada 1 yang lolos sampai berangkat ke Amerika, namanya kak Angel. Gue gak tau dia angkatan berapa karena udah lumayan jauh di atas gue. Selebihnya gak ada yang lolos dari tahap 1, sementara gue berhasil sampe tahap 2! *edisi berusaha menghibur diri sendiri*

Ini sedikit obrolan grup setelah hasil seleksi tahap 2 keluar:

gatau kenapa nama grup AFS ini jadi "GIBAH"


and the sweetest text comes from Dania! HAHAHAHAHA (she's the one from Serang btw)



Ah ya, gue mau berterima kasih sebesar-besarnya buat:
ORANG TUA gue yang selalu nemenin gue, terutama papa yang mau nganter gue jauh-jauh buat daftar maupun seleksi, much love!
Martha temen se-per-Open-House gue,
Sarah Alya yang udah kasih banyak saran ke gue,
Kak Ellen, Kak Greg, kakak-kakak panitia lainnya yang gue lupa namanya siapa saking banyak kenalannya,
dan tentu saja Kak Langit dan Kak Nadia yang sudah membuat gue merasa nyaman selama wawancara.

And also BIG THANKS buat Cindy, Sarah, Dania, Auralia, Michelle, Rana, Dini, Ernita, Farah, Hani, Izza, Karina, Lintang, Mutia, Nabila, Nelsya, Tania, dan Thalia yang udah nemenin masa-masa seleksi gue. Semoga kita bisa ketemu lagi yaa!

Comments

  1. Aww love u, stephie!! Allll the very best for us all!!❤❤❤❤

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts