SAHARA 15: Tak Sama Tapi Setara

15 Maret

Ia masuk ke dalam rangkaian bus kota itu,
yang secara perlahan bergerak maju,
membawanya terus melaju,
bersama para pemimpi yang tak jarang meragu.

Pandangannya begitu gelap,
membuat seseorang lantas bersiap
menyuruhnya duduk di kursi terdepan
sampai tiba di tempat tujuan.

Dengan lembut ia menolak,
ia tak mau dipandang tak mampu.
Dengan kokoh ia berdiri tegak,
ia hanya ingin bisa menyatu.

Comments

Popular Posts